Terpujilah nama Tuhan untuk segala kebaikanNya, yang menjawab doa dan pergumulan kita. Ia tidak pernah terlambat untuk menolong. Kami percaya kesaksianmu dapat menjadi kekuatan buat GFM Friends lainnya yang tengah menanti jawaban doa mereka.
Mari bagikan tentang pekerjaan Tuhan dalam hidupmu. Kesaksianmu akan memuliakan nama Bapa di Surga.
Biarkan Dia yang bekerja saat kita berdiam dan rest di dalam kasih-Nya.
Yesus tidak hanya menanggung masa lalu kita, tapi Ia juga adalah Allah yang dapat diandalkan hari ini, hari esok, dan selama-lamanya!
Mungkin kamu merasa tidak sengaja mengunjungi website ini, namun semua adalah rencana Tuhan. Jika hari ini ada kerinduan di hatimu untuk menjadi anak kesayangan Bapa, kami akan membimbing mu dengan doa keselamatan sebagai tanda kelahiran barumu.
Shalom! Saya ingin berbagi kesaksian tentang kasih karunia Tuhan dalam kehidupan saya di pekerjaan.
Di perusahaan yang sekarang, saya sudah bekerja selama kurang lebih 11 tahun, dan ini tahun ke-5 saya menjabat sebagai pimpinan unit.
Masuk tahun 2020, kondisi keuangan kami profit, tapi tipis. Kami memang masih bisa merekrut, mengangkat karyawan tetap, dan memberikan promosi, tapi pada April 2020, saat mulai pandemi Covid-19, semuanya dibekukan.
Kami terpaksa memberhentikan para kontributor dan magang. Biaya operasional dipangkas, dan tiap bulan kami terancam pemotongan gaji. Tapi produksi kami tetap harus berjalan, dengan target yang tidak berkurang.
Menambah tekanan tadi adalah siklus hidup WFH dengan online meeting, pagi sampai malam, bahkan saat libur.
Dalam situasi yang gelap, dengan fisik dan mental yang lelah, saya teringat ayat firman Tuhan dalam Mazmur 110:1-2 untuk rest dalam kasih karunia Tuhan Yesus dan fokus kepada janji-janji Tuhan.
Jadi saya meluangkan waktu duduk diam di kaki Tuhan. Membaca firman, berdoa, mengucap syukur, meski hanya 5-10 menit.
Setiap stres, saya memperkatakan, saya adalah orang yang paling dikasihi Tuhan. Grace and favor is upon me. Everything I do, everywhere I go, everything I say, prosper, in Jesus name.
Saya mendoakan unit saya, target kami, setiap rekan kerja, agar kami menjadi berkat, berlimpah berkat, hingga menjadi bukti keajaiban Tuhan bagi orang lain.
Tuhan Yesus amat baik. Setiap bulan, satu per satu target kami terpenuhi.
Di bulan ke-3 pandemi, kami sudah menuai hasil. Sampai 23 Desember 2020, kami menjadi begitu sibuk dengan berbagai kegiatan berbayar, sampai-sampai kami tertawa bingung mengatur jadwalnya.
Tuhan sungguh amat sangat baik. The battle is indeed The Lord’s. Tuhan sudah “berjalan” lebih dulu, memastikan kemenangan dengan cara yang ajaib. Tuhan Yesus membuka semua pintu-pintu berkat, dan memastikan semua anggota tim saya dan keluarganya sehat, sehingga tidak ada yang mengganggu produktivitas kerja mereka.
Tepat di akhir tahun, 29 Desember 2020, di tengah efisiensi dan pandemi, Tuhan memberkati kami berlimpah sehingga bisa mengangkat 5 orang sebagai karyawan tetap, memberikan promosi untuk 2 orang.
Unit kerja kami jadi contoh untuk yang lain, dengan rapor akhir tahun yang “biru”. Saya pun menerima promosi di pekerjaan!
Tuhan Yesus sungguh mampu menjadikan dari yang tidak ada menjadi ada. Sampai tahun ini pun, kasih karunia Tuhan terbukti jauh lebih besar dari apa yang saya minta, doakan, dan pikirkan. Lebih besar dari pandemi, lebih besar dari kekuatiran.
Saat rest pada kasih Tuhan, saya percaya seterusnya saya akan menikmati grace upon grace upon grace. Tidak ada yang tidak dipenuhi, semuanya terpenuhi. Terpujilah nama Tuhan Yesus. Haleluya!
praise the Lord!
Halo, saya seorang dokter. Saat angka Covid-19 sedang tinggi-tingginya di 1-2 tahun lalu, saya banyak mendapat giliran jaga di rumah sakit.
Suatu hari, saya melakukan tindakan emergency ke seorang pasien hanya memakai surgical mask, bukan APD. Di tengah tindakan, saya baru diinfokan bahwa hasil PCR pasien positif. Bukan hanya dia, anggota keluarganya yang masuk RS juga semua positif.
Sebagai dokter, saya tahu kemungkinan yang bisa terjadi. “Ah, kalau begini, aku pasti terpapar.” pikir saya.
Saya deg-degan, takut. Meski begitu, saya tetap berdoa.
Mengucap syukur buat penyertaan Tuhan yang sempurna. Percaya bahwa Tuhan sudah menebus semua sakit penyakit saya, yang dulu, sekarang, sampai di masa depan.
Kami lalu semua yang bertugas segera jalani PCR.
Pas hasilnya keluar, lagi-lagi saya cemas mau cek. Pikir saya, sudahlah besok saja ceknya. Kata anak-anak sekarang, cemen, hehe.
Tapi akhirnya saya buka juga. Tidak mungkin saya pulang ke keluarga dengan kondisi yang tidak pasti.
Puji Tuhan, hasilnya negatif! Dari semua yang bertugas dalam tindakan tersebut, semua positif. Hanya saya yang negatif.
Tuhan Yesus sungguh luar biasa. Dia menjaga saya, menyembuhkan saya dari penyakit yang membayangi. Semua pujian hanya untuk Tuhan Yesus! Haleluya.
Puji Tuhan. God is good 🙂